1095 days-6 (Go home early dear)

Alah bisa karena biasa.

Kalau setiap hari, terus berulang-ulang kamu menyebutkan kata "gak bisa" pun gak ngaruh. Karna walaupun kamu gak mau, sebentar lagi juga matahari nya terbenam sendiri. Tanpa kamu bisa tahan untuk dia tetap tinggi sejengkal diatas permukaan air. 

February 5th

Udah jalan dua bulan dan masih saja belum mendapatkan apa-apa. Maaf baru bisa ngabarin kamu sekarang. Tapi aku baik-baik aja kok. Oh iya, tadi-

Aku duduk didepan ruang laboraturium sendirian. Mengikat tali sepatu dan diam sebentar. Rasanya beda aja. Dalam satu harian ini dikelilingi banyak orang tapi tetap ngerasa sepi sendiri. Aku menatapi lapangan basket didepan cukup lama. Tanpa berkedip sampai akhirnya dia turun dari tangga tepat dibelakangku. Berbicara dengan teman-temannya seperti tidak tahu ada yang memerhatikannya dari sini. Kamu bisa saja jatuh cinta diam-diam kepada seseorang. Tapi bagaimana kamu bisa tahu ada orang lain yang mencintaimu diam-diam pula?

Aku tidak menganggap hal itu lebih dari kita. Survive for nothing. Gakpapa sih kalau gak dapat hasilnya yang penting aku gak bakalan nyakitin. Apapun itu, yang salah aku. Kita gini karna aku. Jadi, kamu baik-baik aja, aku yang salah, kok.

Kamu mudah jatuh cinta dengan seseorang karna hatimu sedang kosong. Namun jika halnya dia pergi, hatimu gak tahan banting. Benar. Berusahalah mencari, jangan menunggu untuk dicari. Aku belum selesai. Kembali ke kamu..

Rasanya aneh kalau ada wanita yang berani menggenggam tanganmu itu. Aneh kalau ada wanita yang berusaha meraih pundakmu seakan-akan hal yang biasa. Padahal yang aku tahu, wanita itu jelas terlihat tertarik padamu. Lalu, kenapa kamu biarkan saja? Malah hal seperti itu yang kamu abadikan di setiap momen kalian. Bukan satu, tapi semua wanita itu. Mungkin kamu bukan tipe pria yang aku sukai seperti sore itu. Kamu bukan pria yang dulu. Atau kamu bukan pria(?)

Laki-laki hebat yang bisa membuat aku lupa akan hal kita. Tapi yang jelas aku bukan bagian dari wanita bodoh seperti yang mengelilingimu. Maaf ya bukan merendahkan, coba aja nilai sendiri. Aku merapikan buku-buku ku dan kembali ke kelas. Coba untuk berjalan tegap dengan pandangan lurus kedepan. "Jangan lihat kekiri.." bisikku sendiri. Tak lama, aku nunduk. Gak bisa. Kamu gak berani menatap mata orang yang kamu suka. Katanya. Tapi beberapa saat yang lalu saat duduk bersebelahan, aku nyaris selalu menatap matanya dalam disela percakapan kami. Namun ketika semua kembali seperti hari-hari biasa, bahkan aku gak berani lewat didepannya. Hahahahaha.

"Cari pria yang suka sama idolamu" kata papa ketika selesai pembagian rapor akhir semester kemarin. Kamu bukan orang yang jarang merendahkan idolaku itu, sama kamu aja udah ngerasa nyaman. Apalagi sama orang yang kesukaannya sama kaya kita? Cieee
Sekarang hampir jam 5. Aku akan pulang. Tapi temanku terlanjur menahanku untuk pulang. Dia malah mengajakku untuk berjalan-jalan sebentar. Sampai akhirnya aku mendapatkan semua hal itu. Yang tadinya aku pikir gak ada akhirnya. Lamunanku terbuyar karena deringan bel pulang sekolah yang keras. Aku berjalan terengah-engah setelah menuruni lebih kurang 50 anak tangga dari gedungku. Mengingat-ingat saat ini aku sedang melihat lautan luas tepat didepan mataku. Sore yang tidak terlalu terik.

Aku hampir lupa, Happy birthday Cristiano Ronaldo. Satu-satunya manusia sempurna yang nggak pernah ngecewain aku. Beda sama kamu :p

Kamu lagi baca ini? Pasti kamu bertanya-tanya siapa dia yang daritadi aku ceritakan. Siapa dia yang diam-diam aku kagumi? Iya? Dia itu orang yang bisa gantiin kamu sementara. Dia orang yang gak ada romantis-romantisnya. Tapi setidaknya dia baik. Dan satu lebihnya dia dari kamu, dia tahu benar bagaimana rasanya ditinggalkan dan merasa bersalah. Aku dan dia sama-sama memiliki orang yang kami tunggu.

Pulanglah lebih cepat.

Komentar

Postingan Populer